Kamis, 28 Juli 2011

Penganggaran Perusahaan


BAB I
BENTUK – BENTUK BADAN USAHA

A.    Badan Usaha Dilihat dari Kepemilikan Modal
1.      BUMN ( Badan Usaha Milik Negara )
Kegiatan usaha yang dikelola oleh pemerintah yang bertujuan memberikan pelayanan kepada masyarakat guna meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat

2.      BUMS ( Badan Usaha Milik Swasta )
Badan usaha yang semata – mata untuk mencari laba.
BUMS dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.      Badan Usaha Swasta Nasional
Badan Usaha ini milik pribumi
2.      Badam Usaha Swasta Asing
3.      Badan Usaha Swasta Campuran
a.       Pemerintah dengan swasta
b.      Pemerintah dengan asing
c.       Swasta dengan asing

B.     Badan usaha dilihat dari badan hukum
1.      Badan usaha yang tidak berbadan hukum
Contoh:
a.       Perusahaan Dagang ( PD )
Perusahaan dagang adalah yang membeli barang dagangan untuk dijual kembali dalam bentuk yang sama tanpa diolah terlebih dahulu.
b.      Firma ( FA )
Firma adalah kegiatan usaha yang dijalankan secara bersama dengan nama bersama
c.       Commanditair Venoschap ( CV )
Ini adalah kegiatan usaha dimana pemilik modalnya terdiri dari sekutu aktif dan sekutu pasif.

2.      Badan usaha yang berbadan hukum
a.       Perseroan Terbatas ( PT )
Perseroan Terbatas ( PT ) adalah kegiatan usaha yang dimiliki oleh lebih dari satu orang dimana modal nya terdiri dari saham – saham dan berbentuk badan hukum.
b.       Koperasi
Koperasi adalah badan usaha yang terdiri dari kumpulan dan juga kumpulan modal yang melaksanakan kegiatan nya berdasarkan pada prinsip koperasi.




BAB II
PENGANGGARAN


Penganggaran adalah proses penyusunan anggaran, yang dimulai pembuatan panitia, pengumpulan dan pengklasifikasian data, pengajuan rencana kerja fisik dan keuangan tiap – tiap seksi, bagian, divisi, penyusunan secara menyeluruh, merevisi dan mengajukan kepada pimpinan pncak untuk disetujui dan dilaksanakan. Anggaran adalah rencana kerja yang dituangkan dalam angka – angka keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Beberapa pengertian tentang anggaran antara lain sebagai berikut:
1.      Anggaran dapat berupa anggaran fisik dan anggaran keuangan. Anggaran lazim disebut rencana kerja yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk anga – angka keuangan, lazim disebut anggaran formal.
2.      Anggaran lazim disebut perencanaan dan pengendalian laba, yaitu proses yang ditujukan untuk membantu manajemen dalam perencaaan dan pengendalian secara efektif.
3.      Anggaran ialah suatu perencanaan laba strategis jangka panjang, suatu perencanaan taktis laba jangka pendek suatu system akuntansi berdasarkan tanggung jawab, suatu penggunaan prinsip pengecualian yang berkeimbungan, sebagai alat untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.











Gambar
Hubungan Perencanaan dan Pengendalian
























4.      Anggaran ialah rencana tentang kegiatan perusahaan yang mencakup berbagai kegiatan operasional yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu sama lain sebagai pedoman untuk mencapai tujuan dan sasaran suatu organisasi.
5.      Anggaran dapat dianggap sebagai system yang memiliki kekhususan tersendiri atau sebagai sub-sistem yang memerlukan hubungan dengan subsistem lain yang ada dalam suatu organisasi atau perusahaan.
6.      Anggaran dapat dianggap sebagai system yang otonom karena mempunyai sasaran serta cara – cara kerja tersendiri yang merupakan satu kebulatan dan yang berbeda dengan sasaran serta cara kerja system lain yang ada dalam perusahaan. 
7.      Anggaran sebagai suatu sistem terdiri dari 3 lapisan yaitu: inti sistem, sub-sistem penunjang, sub-sistem lingkungan. Inti sistem ialah sasaran laba; sub-sistem penunjang ialah sebagai aktivitas yang membantu kelancaran inti sistem seperti struktur organisasi, administrasi, analisis data, angka – angka standar dan sebagainya. Sub-sistem langkungan ialah lingkungan eksternal organisasi seperti ekonomi, social, politik, budaya, dan sebagainya yang mempengaruhi bekerja suatu sistem organisasi.






















Gambar
Anggaran Induk Perusahaan Manufaktur
 





























8.      Anggaran atau budget adalah sama dengan profit planning. Perencanaan laba meliputi: perencanaan penjualan, perencanaan produksi, perencanaan penggunaan bahan baku, perencanaan bahan baku, perencanaan tenga kerja langsung, perencanaan biaya overhead, perencanaan biaya pemasaraan, perencanaan biaya umum dan administrasi dan seterusnya.

Anggaran induk perusahaan dagang lebih sederhana, karena hanya membeli dan mejual barang dagangan. Manajemen harus mengadakan estimasi persediaan awal dan akhir barang dagangan agar dapat dibuat anggaran pembelian barang dagangan.

Gambar
Anggaran Induk Perusahaan Dagang






















Anggaran perusahaan jasa sangat sederhana, tidak terlalu rumit seperti anggaran perusahaan manufaktiur.

Gambar
Anggaran Induk Peusahaan Jasa




















2.1     Model Penyusunan Anggaran
Penyusunan anggaran berdasarkan teori ialah pembuatan anggaran berdasar pengetahuan ekonomi perusahaan, dimana titik sentral perusahaan adalah mencari laba. Penyusunan anggaran berdasarkan praktek ialah anggaran berdasar pengalaman praktek atau berdasar historis. Penyusunan anggaran berdasar prediksi perubahan situasi ekonomi, social, dan politik ialah pembuatan anggaran berdasar ramalan para ahli ekonomi, social, dan ahli politik. Jika masa depan ekonomi, social, dan politik stabil, tim anggaran dapat menggunakan dapat historis, tetapi jika masa depan ekonomi, social, dan politik tidak stabil atau perubahan data yang cepat, maka data historis tetap dijadikan dasar pembuatan anggaran dengan diadakan penyesuaian hasil ramalan perubahan kondisi, ekonomi, dan politik. Model penyusunan anggaran ini adalah penggabungan data historis yang diolah secara kuantitatif dengan data kualitatif tentang ramalan perubahan kondisi ekonomi, social dan politik.

Gambar
Kerangka Berpikir Tentang Anggaran
















Keterangan gambar.
Q            = jumlah komoditi yang diminta; P = price;
AC         = average cost ( biaya operasi rata – rata )


2.2        Tujuan Penganggaran
Penganggaran bertujuan untuk:
a.          Memaksa manajer membuat rencana pajak,
b.         Tolak ukur mengevaluasi kinerja
c.          Meningkatkan komunikasi dan koordinasi antar manajer
d.         Membantu pengambilan keputusan.

2.3        Eksistensi Penganggaran
Keberadaan penganggaran dapat dilihat dari dua sudut yaitu sudut penyusunan dan sudut penggunaan. Penyusunan anggaran pada umum dibuat empat atau tiga bulan terakhir dari tahun berjalan untuk masa tahun fiscal, kemudian dibagi anggaran kwartalan dan bulanan.

2.4        Kegunaan Anggaran
Kegunaan anggaran adalah untuk perencanaan dan pengendalian, evaluasi kinerja dan untuk mengarahkan perilaku manajer dan karyawan. Dalam perencanaan, perusahaan menyusun anggaran induk ( master budget ) berdasar prediksi masa mendatang yang terbaik mengenai tingkat aktivitas.

2.5        Hubungan Anggatan Dengan Manajemen
Proses manajemen merupakan saling hubungan unsur – unsur:
1.      Perencanaan ( planning ) yaitu menyusun rencana sebagai dasar  pedoman kerja.
2.      Pengorganisasian ( organizing ), menyusun struktur organisasi yang merupakan pemberian wewenang dan permintaan tanggung jawab.
3.      Penataan ( staffing ), yaitu membina, membimbing, dan mengarahkan sumber daya manusia.
4.      Mencipta kerjasama dan koordinasi antar bagian ( leading ),
5.      Pengendalian ( controlling ), yaitu pengawasan atas pelaksanaan kerja berdasar rencana yang telah ditetapkan.
2.5.1  Perencanaan ( Planning )
Perencanaan ialah pengambilan keputusan tentang sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, alat kerja dan methode kerja yang digunakan dan sumber daya manusia yang melakukan nya. Perencanaan dapat dikategorikan menjadi dua yaitu perencanaan jangka pendek dan jangka panjang. Perencanaan jangka pendek ( tactical planning ) yaitu sasaran ( objectives ) yang ingin dicapai dalam waktu maksimum satu tahun, sedangkan perencanaan jangka panjang ( strategic planning ) yaitu tujuan ( goals ) yang ingin dicapai dalam waktu lebih satu tahun, pada umum nya lima tahun.

Gambar
Hubungan Anggaran Dengan Proses Manajemen












Perencanaan meliputi kegiatan
1.      Mengadakan evaluasi lingkungan internal ( kelemahan dan kekuatan ) dan eksternal perusahaan ( ancaman dan peluang ),
2.      Memadukan kekuatan internal dengan peluang untuk menyusun strategi ( rencana laba jangka panjang ) dan kebijakan,
3.      Merinci strategi dalam program kerja atau rencana laba jangka pendek,
4.      Menuangkan rencana laba jangka pendek dalam suatu anggaran ( anggaran jangka pendek )

2.5.2  Pengendalian ( Controlling )
Pengendalian ialah kegiatab yang bertujuan agar strategi, kebijakan, program kerja, dan anggaran dilaksanakan sesuai dengan yang telah diterapkan.

Proses pengendalian itu meliputi kegiatan:
1.      mengukur kinerja dengan program kerja dan anggaran, yang melahirkan penyimpangan.
2.      Menganalisis peyimpangan dan menemukan sebab – sebab terjadinya penyimpangan.
3.      Mengambil tindakan untuk menghapus sebab – sebab penyimpangan, atau mengambil tindakan perbaikan.

Gambar
PDCA












Kegiatan manajemen dalam PDCA itu dilakukan terus menerus, hakikatnya manajemen dihadapkan dalam pengambilan keutusan baik dalam perencanaan dan pengendalian ( check dan action ) yang melibatkan lima unsur yaitu input, proses, output, laba, dan hasil investasi yang dapat disajikan dalam gambar dibawah ini.

Gambar
Hubungan Input, Output, dan Hasil Investasi






           







Laba
 









2.6        Pengelolaan Penganggaran
Proses penyusunan anggaran membutuhkan koordinasi semua level manajer yang diorganisir dalam komite anggaran yang memiliki tugas antara lain:
1.      Menyusun pedoman penyusunan anggaran,
2.      Menerima dan menganalisis setiap anggaran yang diajukan oleh seksi, bagian, atau divisi,
3.      Member rekomendasi penyempurnaan
4.      Menyetujui anggaran

Disamping komite anggaran, suatu perusahaan pada umum nya memiliki Departemen Anggaran yang mempunyai fungsi antara lain:
1.      Menyusun sistem dan prosedur penganggaran ( budget manual )
2.      Member pendidikan dan pelatihan kepada tenaga pembuat anggaran
3.      Mengumpulkan dan menganalisis data
4.      Mengevaluasi kinerja berdasarkan anggaran.

Dalam budget manual yang disusun oleh departemen anggaran bermaksud menyatakan sasaran, tujuan, struktur organisasi prosedur, wewenang, dan tanggung jawab dalam penyusunan anggaran. Setiap orang yang ditunjuk olehseksinya, bagian nya, divisinya, harus mengikuti budget manual. Hakikat nya budget manual memuat sistem operating  prosedur  ( SOP ) yang memuat intruksi, informasi, referensi untuk penyusunan anggaran; SOP menjelaskan tentang anggaran apa yang harus dibuat, bagaimana membuatnya, kapan pembuatan anggaran itu dibuat, dan siapa yang melakukan nya.

2.7     Jenis – jenis Anggaran
Dalam menyusun suatu anggaran perusahaan dapat berbasis pada waktu, ruang lingkup, dan fleksibilitas. Berdasarkan waktu, anggaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu:
1.      Anggaran jangka pendek ( waktu nya paling lama satu tahun ) dan
2.      Anggaran jangka panjang ( waktu nya lebih dari satu tahun, umum nya lima sampai sepuluh tahun )

Berdasarkan ruang lingkup, anggaran dapat dibedakan:
1.      Anggaran parsial, yaitu anggaran yang ruang lingkup nya terbatas, missal nya anggaran produksi saja, atau anggaran penjualan saja.
2.      Anggaran komprehensif atau lazim disebut anggaran induk ( master budget ) yaitu anggaran menyeluruh, dalam perusahaan manufaktur meliputi:
a.       Anggaran penjualan,
b.      Anggaran pemakaian bahan baku,
c.       Anggaran pembelian bahan baku,
d.      Anggaran biaya tenaga kerja langsung
e.       Anggaran biaya overhead pabrik
f.       Anggaran harga pokok produksi
g.      Anggaran biaya pemasaran
h.      Anggaran biaya administrasi
i.        Anggaran laba rugi
j.        Anggaran kas
k.      Anggaran neraca.

Berdasarkan fleksibilitas, anggaran dapat dibedakan menjadi:
1.      Anggaran statis (static budget ) atau anggaran tetap ( fixed budget ), yaitu anggaran untuk satu titik kegiatan saja, misalnya pada satu titik kegiatan volume penjualan 1.000 unit, kemudian disusun anggaran pendapatan, biaya, dan anggaran laba operasi.
2.      Anggaran yang luwes ( flexible budget ), yaitu anggaran beberapa titik kegiatan, missal nya anggaran pada volume penjualan, 1.000 unit, 1.100 unit, 1.200 unit dan seterus nya. Kemudian disusun anggaran pendapatan, biaya, dan laba operasi pada setiap volume penjualan.

Horngren menjelaskan bahwa anggaran induk diklasifikasikan menjadi dua yaitu anggaran operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional terdiri dari :
1.      Anggaran penjualan
2.      Anggaran produksi ( untuk perusahaan pabrik ) terdiri dari:
a.       Bahan yang digunakan dan bahan yang dibeli
b.      Upah langsung
c.       Biaya produksi tidak langsung ( overhead pabrik )
d.      Perubahan tingkat persediaan barang
3.      Anggaran harga pokok penjualan
4.      Anggaran biaya penjualan
5.      Anggaran biaya administrasi
6.      Anggaran perhitungan laba rugi

Sedangkan anggaran keuangan terdiri dari:
1.      Anggaran barang modal
2.      Anggaran kas
3.      Anggaran neraca
4.      Anggaran sumber dan penggunaan dana.

2.8     Keunggulan dan Kelemahan Anggaran
Anggaran perusahaan merupakan kombinasi dari tiga unsur utama yaitu:
1.      Pengalaman, yaitu praktek mengelola perusahaan,
2.      Pengetahuan tentang teori perusahaan yang hakikatnya adalah mencari laba dan memaksimumkan kekayaan pemilik perusahaan
3.      Analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang dikemas dalam bentuk kekuatan, kelemahan, peluang, dan kendala yang dihadapi perusahaan.
Dengan demikian anggaran perusahaan dapat disajikan dalam bentuk persamaan:


Anggaran perusahaan = pengalaman + pengetahuan + analisis lingkungan
Internal dan eksternal perusahaan
 











BAB III
ANGGARAN PENJUALAN


1.      Definisi Penjualan
Anggaran penjualan adalah rencana pendapatan perusahaan dalam kurun waktu satu tahun atau lebih.

2.      Ramalan Penjualan
Ramalan penjualan adalah proyeksi jumlah komoditi yang diminta oleh konsumen dan proyeksi harga yang mampu di jangkau oleh konsumen

Ramalan penjualan ada 2 yaitu:
1.      Time Serie Moment

Contoh: 

Rumus:
 Y = a.n +b  X²      = 10.500        = 5a + 10b ( X² )      = 21.000        = 10a + 20b
 XY = aX + bX²   = 24.800        = 10a + 30b ( X )     = 24.800        = 10a + 30b
                                                                                                = -3.800         = -10b
                                                                                                            b          =
                                                                                                            b          = 380

Y = a.n + bX          = 10.500          = 5a + 10b       = 10.500          = 5a + 10 ( 380 )
                                                                                                5a        = 10.500 – 3.800
                                                                                                a          =
                                                                                                a          = 1.340

Y6 = a + bx                 Y6       = 1.340 + 380 ( 5 )      = 3.240
Y7 = a + bx                 Y7       = 1.340 + 380 ( 6 )      = 3.620
Y8 = a + bx                 Y8       = 1.340 + 380 ( 7 )      = 4.000




2.      Time Serie Least Squaers


Rumus :


Y6 = a + bx =  2.100 + 380 ( 6 ) = 3.240
Y7 = a + bx =  2.100 + 380 ( 7 ) = 3.620
Y8 = a + bx =  2.100 + 380 ( 8 ) = 4.000


























BAB IV
ANGGARAN PRODUKSI


1.      Factor – factor yang mempengaruhi penyusunan anggaran produksi
a.       Anggaran penjualan
b.      Kapasitas pabrik dan peralatan pabrik yang tersedia termasuk teknologi yang digunakan
c.       Tenaga buruh
d.      Bahan baku termasuk transportasi dan pergudangan
e.       Modal kerja untuk menjalankan proses produksi

2.      Tekhnik penyusunan anggaran produksi
a.       Menetapkan tingkat persediaan yang diinginkan oleh manajemen
b.      Menetapkan jumlah masing – masing produk yang akan diproduksi
c.       Menyusun jadwal produksi perminggu, perbulan, pertriwulan, persemester dan pertahun.

Example.
PT. ABC mempunyai rencana penjualan 1 tahun sebesar 2.000 unit yang terbagi dalam 4 triwulan  yaitu penjualan triwulan I sebanyak 515 unit, triwulan II 500 unit, triwulan III 500 unit dan triwulan IV 485 unit. Persediaan awal 60 unit dan persediaan akhir 40 unit. Berdasarkan data tersebut hitunglah anggaran produksi dengan menggunakan method:
a.       Stabilitas Produksi
b.      Stabilitas Persediaan
c.       Kebijakan Kombinasi







Jawab:
Anggaran Produksi
Keterangan
Jumlah
Anggaran Penjualan
2.000
Persediaan Akhir
40
Jumlah
2.040
Persediaan Awal
60
Anggaran Produksi
1980






 = 495 unit per triwulan

a.       Satabilitas Produksi

Keterangan
Triwulan I
Triwulan III
Triwulan III
Triwulan IV
Total
Anggaran Penjualan
515
500
500
485
2.000
Persediaan Akhir
40
35
30
40
145
Jumlah
555
535
530
525
2.145
Persediaan Awal
60
40
35
30
165
Anggaran Produksi
495
495
495
495
1980

b.      Stabilitas Persediaan
Rumus
 =……………….???
 = 5 unit
Keterangan
Triwulan I
Triwulan III
Triwulan III
Triwulan IV
Total
Anggaran Penjualan
515
500
500
485
2.000
Persediaan Akhir
55
50
45
40
40
Jumlah
570
550
540
525
2.040
Persediaan Awal
60
55
50
45
60
Anggaran Produksi
510
495
490
480
1980

c.       Kebijakan Kombinasi
Ketentuan Kebijakan Kombinasi:
1.      Tingkat produksi tidak boleh berfluktuasi lebih dari 10% dari rata – rata produksi
2.      Tingkat persediaan triwulan I dan II boleh berfluktuasi sebesar 8 unit, triwulan III 6 unit, dan triwulan IV 2 unit

Keterangan
Triwulan I
Triwulan III
Triwulan III
Triwulan IV
Total
Anggaran Penjualan
515
500
500
485
2.000
Persediaan Akhir
52
44
38
40
40
Jumlah
570
550
540
525
2.040
Persediaan Awal
60
52
44
38
60
Anggaran Produksi
507
492
494
487
1980
























BAB. V
ANGGARAN BAHAN BAKU

Dua metode menghitung anggaran bahan baku
1.      Manajemen Persediaan Tradisional
2.      Just in Time ( JIT )

1.      Manajemen Persediaan Tradisional

Sistem persediaan yang dilakukan oleh perusahaan dengan cara memiliki persediaan minimal untuk emndukung kelancaran proses produksi. Menejemen harus menghitung biaya yang paling ekonomis pada setiap jumlah barang yang dibeli ( dipesan ) dimana biaya tersebut adalah saling berhubungan antarajumlah bahan baku biaya penyimpanan yang umum nya dihitung berdasarkan persentase tertentu dalam satu periode.

Rumus :              

Contoh kasus
PT. ABC menyusun anggaran upah buruh untuk tahun depan data yang tersedia adalah sebagai berikut: prediksi penjualan produk  A = 200 unit, B = 300 unit, C = 400 unit persediaan barang jadi dalam unit, persediaan awal A = 10 unit, B = 20 unit, dan C = 30 unit. Sedangkan persediaan akhir A = 5 unit, B = 10 unit, dan C = 15, produk tersebut dikerjakan dalam 3 departement yaitu department AX, BX dan CX adapun stndar jam kerja dan tarif upah untuk masing – masing departemen sebagai berikut :

Standar Jam Kerja
Produk
Department AX
Department BX
Department CX
A
1
2
3
B
2
3
2
C
3
1
1

Tarif upah buruh A = Rp 5,- B = Rp 6,- dan C = Rp 7,-
Jawab.
Tabel I
Anggaran Produksi
Keterangan
Produk AX
Produk BX
Produk CX
Anggaran Penjualan
200 unit
300 unit
400 unit
Persediaan Akhir
5 unit
10 unit
15 unit
Jumlah
205 unit
310 unit
415 unit
Persediaan Awal
10 unit
20 unit
30 unit
Anggaran Produksi
19 unit
290 unit
385 unit


Tabel II
Anggaran Jam Kerja
Produk
Department AX
Unit Produk
Standar Jam
Total
A
195
1 Jam
195 Jam
B
290
2 Jam
580 Jam
C
385
3 Jam
1.155 Jam
Total
1.930 Jam






Tabel III
Anggaran Jam Kerja
Produk
Department BX
Unit Produk
Standar Jam
Total
A
195
2 Jam
390 Jam
B
290
3 Jam
870 Jam
C
385
1 Jam
385 Jam
Total
1.645 Jam





Tabel IV
Anggaran Jam Kerja
Produk
Department AX
Jumlah Jam
Tarif Upah
Total
A
195
3 Jam
585 Jam
B
580
2 Jam
580 Jam
C
385
1 Jam
385 Jam
Total
1.550 jam





Tabel V
Anggaran Tarif Upah Buruh Departement AX
Produk
Department AX
Jumlah Jam
Tarif upah
Total
A
195 Jam
Rp. 5,-
Rp. 975,-
B
580 Jam
Rp. 6,-
Rp. 1.740,-
C
1.155 Jam
Rp. 7,-
Rp. 8.085,-
Total
Rp. 10.800,-






Tabel VI
Anggaran Tarif Upah Buruh Departement BX
Produk
Department BX
Jumlah Jam
Tarif upah
Total
A
390 Jam
Rp. 5,-
Rp. 1.950,-
B
870 Jam
Rp. 6,-
Rp. 5.220,-
C
385 Jam
Rp. 7,-
Rp. 2.695,-
Total
Rp. 9.865,-






Tabel VII
Anggaran Tarif Upah Buruh Departement CX
Produk
Department CX
Jumlah Jam
Tarif upah
Total
A
585 Jam
Rp. 5,-
Rp. 2.925,-
B
580 Jam
Rp. 6,-
Rp. 3.480,-
C
385 Jam
Rp. 7,-
Rp. 2.695,-
Total
Rp. 9.100,-













BAB VI
ANGGARAN BIAYA OVERHEAD PABRIK

Unsur -  unsur biaya
1.      Bahan Baku Langsung
2.      Tenaga Kerja Langsung
3.      Biaya Overhead Pabrik

Unsur – unsur yang terdapat biaya overhead biaya pabrik
1.      Gaji manajer pabrik dan staf nya
2.      Penyusutan aktiva tetap pabrik
3.      Pajak bumi dan bangunan
4.      Pajak upah
5.      Premi asuransi kerugian aktiva tetap pabrik dan premi asuransi tenaga kerja
6.      Bahan tidak langsung
7.      Tenaga kerja tidak langsung
8.      Pemeliharaan dan revalasi mesin – mesin
9.      Pemeliharaan gedung
10.  Air, telp, dan listrik
11.  Penanganan bahan
12.  Penataan mesin
13.  Inspeksi, pengawasan, dan konsultan
14.  Biaya umum dan administrasi pabrik

Tarif Biaya Overhead Pabrik

Kalkulasi biaya normal pada biaya overhead pabrik:
1.      Biaya Bahan Langsung
2.      Biaya Tenaga Kerja Langsung
3.      Jam tenaga Kerja Langsung
4.      Jam Mesin
5.      Unit Output Yang Dihasilkan

Contoh:
Kondisi Pabrik
Keterangan
Jumlah
Tarif
Biaya Bahan Baku Langsung
Rp. 3000,-

Biaya Tenaga Kerja Langsung
Rp 2.000,-

Biaya Overhead Dianggarkan
Rp 1.000,-

Jumlah Biaya Pabrik
Rp 6.000,-




Kapasitas Pabrik Normal


Biaya Bahan Langsung

33.3%
Biaya Tenaga Kerja Langsung

50 %
Jam Kerja Langsung
4.000 Jam
Rp. 0,25,-
Jam Mesin
2.000 Jam
Rp. 0,5,-
Unit Output Dihasilkan
1.000 Jam
Rp 1,-

Jawab.
1.      Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan biaya bahan langsung     
2.      Tarif biaya overhead pabrik berdasarkan biaya tenaga kerja langsung   
3.      Tarif BOP berdasarkan jam tenaga kerja langsung  
4.      Tarif BOP berdasarkan jam mesin 
5.      Tarif biaya overhead berdasarkan unit output produksi   

Manajemen akan memilih 1 (satu) dari 5 (lima) tarif diatas untuk untuk mengalokasikan biaya overhead pabrik kepada proses produksi.

Contoh
Biaya bahan baku langsung nyata Rp. 3.100,- Biaya tenaga kerja langsung nyata Rp. 2.200,- perusahaan akan membebankan biaya overhead pabrik pada jam tenaga kerja langsung nyata sebesar 4.100 jam. Hitunglah kalkulasi total biaya pabrik.


Jawab.
Kalkulasi Biaya Pabrik
Keterangan
Jumlah
Biaya Bahan Langsung
3.100
Biaya Tenaga Kerja Langsung
2.200
Pembebanan Biaya Overhead Pabrik
1.025
Total Biaya Pabrik
6.325

4.100 jam x Rp. 0,25 = Rp. 1.025,-

Bagi teman'' yang mau Word nya klik disini  ya.....
setelah download bilang makasih ya.....

1 komentar:

  1. makasih atas infonya.. tapi boleh nanya gk??
    kalau dalam penganggaran persahaan dagang pajak pertambahan nilai barang beli, dijual dan pajak penghasilan badan itu bagaimana perhitungan dan jurnalnya? makasih

    BalasHapus