Kamis, 28 April 2011

RELEVAN COST

RELEVAN COST


A. PENGERTIAN RELEVAN COST
Relevan cost atau biasa disebut juga biaya sesungguhnya adalah semua biaya-biaya yang sesungguhnya dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk. Yang termasuk ke dalam relevan cost yaitu biaya produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik) dan biaya non-produksi (biaya pemasaran atau penjualan dan biaya administrasi).

B. BIAYA PRODUKSI
Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya produksi ke dalam tiga kategori besar: bahan langsung (direct material), tenaga kerja langsung (direct labour), dan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead). Penjelasan mengenai ketiga biaya tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bahan langsung
Bahan yang digunakan untuk menghasilkan sebuah produk jadi disebut bahan baku atau bahan mentah (raw material). Istilah ini kadang-kadang menyesatkan karena seakan-akan menyiratkan sumber daya alam yang belum diproses seperti bijih besi atau bubur kayu. Sesungguhnya bahan baku berkaitan dengan semua jenis bahan yang digunakan dalam membuat sebuah produk jadi; dan produk jadi sebuah perusahaan dapat menjadi bahan baku perusahaan yang lainnya. Sebagai contoh, plastic yang dihasilkan oleh DuPont adalah bahan baku bagi Compaq Computer untuk pembuatan computer (PC). Studi yang dilakukan atas 37 industri manufaktur menunjukkan bahwa rata-rata biaya bahan meliputi sekitar 55% penjualan.
Bahan langsung (direct material) adalah bahan yang menjadi bagian tak terpisahkan dari produk jadi, dan dapat ditelusuri secara fisik dan mudah ke produk tersebut. Termasuk dalam hal ini tempat duduk pesawat boeing yang dibeli dari subkontraktor, yang kemudian dipasang pada pesawat-pesawat komersialnya. Termasuk juga motor elektrik Panasonic yang digunakan untuk pemutar CD.
Kadang-kadang tidak terlalu bermanfaat untuk menelusuri biaya bahan baku yang tidak terpengaruh secara signifikan dalam produk jadi. Bahan-bahan tersebut misalnya solder untuk menghubungkan rangkaian dalam TV Sony atau lem untuk perekat kursi Olimpyc. Bahan-bahan seperti solder dan lem disebut bahan tidak langsung (indirect material) yag dimasukkan dalam biaya overhead pabrik.
2. Tenaga kerja langsung
Istilah tenaga kerja langsung (direct labour) digunakan untuk biaya tenaga kerja yang dapat ditelusuri dengan mudah ke produk jadi. Tenaga kerja langsung biasa disebut juga tenaga kerja manual (touch labour) karena tenaga kerja langsung melakukan kerja tangan atas produk pada saat produksi. Biaya tenaga kerja misalnya biaya tenaga kerja bagian perakitan seperti halnya biaya untuk tukang kayu, tukang batu, dan operator mesin.
Biaya tenaga kerja yang tidak dapat ditelusuri secara fisik dalam pembuatan produk disebut tenaga kerja tidak langsung (indirect labour) dan diperlakukan sebagai bagian biaya overhead pabrik. Tenaga kerja tidak langsung biasanya biaya untuk pembersih gedung, supervisor, penanganan bahan, dan penjaga malam. Meskipun peran pekerja tersebut sangat penting terhadap produksi, tidak praktis atau tidak mungkin untuk menelusuri dengan tepat ke unit produksi tertentu. Tenaga kerja seperti tiu dikategorikan sebagai etnaga kerja tidak langsung.
Dalam beberapa industri telah terjadi pergeseran yang besar dalam struktur tenaga kerja. Peralatan otomatis yang canggih, yang dijalankan dan diawasi oleh tenaga kerja tidak langsung yang ahli, mulai menggantikan peran tenaga kerja tidak langsung. Studi atas 37 industri manufaktur yang dikemukakan di atas menyebutkan bahwa biaya tenaga kerja langsung mencakup sekitar 10% dari penjualan. Di beberapa perusahaan, tenaga langsung bahkan talah menjadi elemen kecil yang hilang dari kategori biaya tersendiri. Meskipun demikian sebagian perusahaan produksi dan jasa yang ada di dunia ini tetap mengakui tenaga kerja langsung sebagai biaya tersendiri.
3. Overhead pabrik
Overhead pabrik (manufacturing overhead) elemen ketiga biaya produksi yang mencakup seluruh biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan langsung dan teanag kerja langsung. Biaya overhead pabrik termasuk bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, pemeliharaan dan perbaikan peralatan produksi, listrik dan penerangan, pajak property, depresiasi, dan asuransi fasilitas-fasilitas pabrik. Di dalam perusahaan juga terdapat biaya listrik dan penerangan, pajakproperti, depresiasi, asuransi, dan sebagainya, brkaitan dengan fungsi produksi dan penjualan. Hanya biaya-biaya yang berkaitan dengan operasi pabrik yang termasuk dalam biaya overhead produksi. Beberapa studi menunjukkan bahwa overhead pabrik mencapai 16% dari penjualan.
Sejumlah nama lain digunakan untuk biaya overhead pabrik, misalnya biaya produksi tidak langsung (indirect manufacturing cost), factory overhead, dan factory burden. Semua itu bersinonim dengan biaya overhead pabrik.
Biaya overhead pabrik ditambah biaya tenaga kerja disebut biaya konversi (conversion cost). Istilah tersebut muncul dari fakta bahwa biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik terjadi dalam proses konversi dari bahan baku menjadi produk jadi. Gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dengan bahan langsung disebut biaya utama (prime cost).

C. BIAYA NONPRODUKSI
Pada umumnya biaya nonproduksi dibagi menjadi dua macam yaitu:
1.Biaya pemasaran atau penjualan.
2.Biaya administrasi.
1. Biaya pemasaran atau penjualan
Biaya pemasaran atau penjualan meliputi semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan konsumen dan memperoleh produk atau jasa untuk disampaikan kepada konsumen. Biaya-biaya tersebut pemerolehan pesanan (order-getting) dan pemenuhan pesanan (order-filling). Biaya pemasaran meliputi pengiklanan, pengiriman, perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian penjualan, dan biaya penyimpanan (gudang) produk jadi.
2. Biaya administrasi
Biaya administrasi meliputi pengeluaran eksekutif, organisasional, klerikal yang berkaitan dengan manajemen umum organisasi. Contoh dari biaya administrasi ini adalah gaji eksekutif, akuntansi umum, kesekretariatan, humas, dan biaya sejenis yang berkaitan dengan administrasi umum secara keseluruhan. Biaya nonproduksi ini disebut juga biaya penjualan, administrasi, dan umum

PERHITUNGAN BIAYA

A. Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Sistem perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) digunakan dalam perusahaan yang memproduksi satu jenis produk dalam jumlah besar dalam jangka panjang. Contohnya adalah produksi kertas Weywrhaeuser, pemurnian bijih alumunium di Reynolds Alumunium, pencampuran dan pengemasan dlam botol miniman Coca-Cola, dan pembuatan sosis di Oscar Meyer. Semua industri tersebut memiliki karakteristik yang homogen yang mengalir melalui seluruh rangkaian produksi secara terus menerus.
Prinsip dasar dari perhitungan biaya berdasarkan proses adalah mengakumulasiakn biaya dari operasi atau departemen tertentu selama satu periode penuh (bulanan, kuartalan, dan tahunana) dan kemudian membaginya dengan unit yang diproduksi selama periode tersebut. Rumus dasar untuk perhitunganbiaya berdasarkan proses adlah sebagai berikut:
Total biaya produksi
Biaya perunit (galon, kg, botol) = -----------------------------------------------------------
Total unit yang diproduksi (galon, kg, botol)
Karena setiap unit produk (galon, kg, botol) tidak dapat dibedakan dengan unit produk lainnya, setiap uniot dibebani biaya yang sama setiap periodenya. Secara umum teknik perhitungan biaya tersebut berarti bahwa setiap biaya rata-rata perunit yang ditetapkan untuk unit yang homogen mengalir secara terus menerus sepanjang proses produksi.

B. Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan
Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan )job-order costing) digunakan untuk perusahaan yang memproduksi berbagai produk selama periode tertentu. Sebagai contoh perusahaan pakaian Levi Strauss membuat berbagai jenis pakaina jins baik untuk pria dan wanita. Suatu pesanan khusus misalnya berisi 1.000 unit celana jins laki-laki dengan model A312. Pesanan 1.000 nti ini disebut satu batch atau satu pekerjaan atau job. Dalam system perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya ditelusuri dan dialokasikan ke pekerjaan dan biaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dibagi dengan jumlah unit yang dihasilkan untuk mendpatkan harga rata-rata perunit.
Contoh lain untuk penerapan perhitungan biaya berdasarkan pesanan adalah proyek konstruksi dengan skala besar seperti yang dikelola oleh Bechtel International, pesawat terbang komersial yang dibuat oleh Boeing, kartu ucapan yang didesain dan dicetak oleh Hallmark, dan makanan selama penerbangan yang dibuat oleh LSG Sky Chets. Dalam contoh tersebut, ciri utamanya adalah output yang berbeda-beda. Setiap proyek Bechtel bersifat unik dan berbeda-beda dengan yang lainnya. Perusahaan mungkin saja pada saaat yang bersamaan sedang mengerjakan proyek pembuatan bendungan di Zaire dan jembatan di Indonesia. Sama halnya, masing-masing maskapai penerbangan memesan makanan yang berbeda-beda dari jasa catering LSG SkyChets.
Sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan juga digunakan secara luas dalam perusahaan jasa, rumah sakit, kantor konsultan hukum, studio film, kantor akuntan, agen iklan, toko reparasi, menggunakan system pengumpulan biaya dengan perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk keperluan akuntansi dan tagihan. Meskipun contoh terperinci perhitungan biaya biaya dalam bab ini berkaitan dengan perusahaan manufaktur, Konsep yang sama dapat diterapkan untuk berbagai macam perusahaan jasa.
Masalah pencatatan dan pembebanan biaya akan lebih kompleks pada saat perusahaan menjual berbagai macam produk atau jasa. Karena produknya bermacam-macam, maka biayanya juga berbeda-beda. Konsekuensinya, biaya harus dicatat untuk masing-masing produk atau pekerjaan. Sebagai contoh pengacara dalam permasalahan criminal akan memisahakn catatan biaya antara pemberian saran dan pembelaan masing-masing kliennya. Dan pabrik Levi Strauss di atas akan membuat catatan yang terpisah untuk setiap pesanan tertentu baik dari segi model, ukuran, dan warna jins. Oleh karenanya, dalam system perhitungan biaya berdasarkan pesanan lebih banyak dibutuhkan penanganan dengan perhitungan biaya berdasarkan proses. Meskipun demikian, perhitungan biaya berdasarkan pesanan digunakan oleh lebih dari setengah perusahaan manufaktur di AS.

C. Mengukur Bahan Langsung
Yost Precision Machining membutuhkan empat konektor G7 dan dua Housing M46 untuk membuat dua sambungan untuk Loops Unlimited. Jika pesanan ini adalah produk standar, akan ada dokuen kebutuhan bahan. Dokumen kebutuhan bahan (bill of materials) adlah dokumen yang berisi tipe dan kuantitas dari masing-masing bahan yang digunakan untuk menyelesaikan setiap unit produk. Dalam kasus ini tidak ada dokumen kebutuhan barang, sehingga staff produksi di Yost menentukan kebutuhan bahan dari cetak biru yang dikrimkan oleh pelanggan.
Jika sudah ada kesepakatan dengan konsumen mengenai kuantitas, harga, dan pengiriman pesanan, dibuat formulir pesanan produksi. Departemen produksi kemudian menyiapkan formulir kebutuhan barang atau permintaan barang. Formulir permintaan bahan (materials requestion form) adalah dokumen sumber yang berisi (1) spesifikasi tipe dan kuantitas bahan yang dikeluarkan dari gudang, dan (2) identifikasi pekerjaan untuk membebankan biaya bahan. Formulir tersebut berperan sebagai alat pengendali bahan yang masuk ke dalam produksi dan sebagai bahan oleh akuntansi.

D. Mengukur Biaya Tenaga Kerja Langsung
Biaya tenaga kerja langsung ditangani dengan metode yang sama denganahan langsung. Tenaga kerja langsung merupakan pembebanan tenaga kerja yang dapat dengan mudah ditelusuri ke pekerjaan tertentu.
Para pekerja menggunakan kartu jam kerja untuk mencatat kartu yang mereka gunakan untuk setiap pekerjaan dan tugas-tugas lainnya. Kartu Jam Kerja (time ticket) yang lengkap, berisi aktivitas tenaga kerja setiap jamnya. Pada saat mengerjakan pekerjaan tertentu, tenaga kerja akan memasukkan nomor pekerjaan ke dalam kartu jam kerja dan mencatat jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut.
Pada akhir jam kerja, kartu jam kerja dikumpulkan dan Departemen Akuntansi akan memasukkan jumlah jam tenaga kerja langsung dan biayanya ke dalam masing-masing kartu biaya. Kartu jam kerja harian adlah dokumen sumber yang digunakan sebagai dasar untuk memasukkan biaya tenaga kerja ke dalam catatan akuntansi.

E. Pembebanan Overhead Pabrik
Overhead pabrik harus dimasukkan bersama-sama dengan biaya bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung ke dalam kartu biaya karena overhead pabrik juga termasuk biaya produk. Meskipun demikian, pembebanan overhead pabrik pada setiap produk dapat menjadi tugas yang sulit. Ada tiga alas an:
1.Overhead pabrik adalah biaya tidak langsung.
2.]Overhead pabrik terdiri atas berbagai macam jenios biaya mulai dari pelumas untuk mesin sampai gaji tahunan manajer pabrik.
3.Meskipun output produksi berfluktuasi, biaya overhead pabrik relative tetap karena ada biaya tetap.
Dengan adanya masalah-masalah tersebut, cara membebankan overhead ke produk adalah dengan menggunakan proses alokasi. Alokasi biaya overhead dapat dilakukan dengan memilih basis alokasi yang umumnya digunakan untuk perusahaan manufaktur maupun perusahaan jasa. Basis alokasi (allocation base) adalah suatu ukuran jam kerja langsung (Direct Labour Hours-DLH) atau jam mesin (Machine Hours-MH) yang digunakan untuk membebankan biaya overhead ke produk atau jasa.

0 komentar:

Posting Komentar