BOY BAND

MAHASISWA UNPAM

Kenangan

Saat-saat terakhir ngumpul Semester VIII

Touring

Touring To Gunung Bunder, Bogor Jawa Barat

Touring

Touring To Gunung Bunder, Bogor Jawa Barat

Touring

Touring To Gunung Bunder, Bogor Jawa Barat

Jumat, 29 April 2011

PPh Ps 21

1. Pajak Penghasilan Pasal 21
adalah pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan pembayaran lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa, dan kegiatan.

2. Pemotong PPh Pasal 21
a. Pemberi kerja yang terdiri dari orang pribadi dan badan.
b. Bendahara pemerintah baik Pusat maupun Daerah
c. Dana pensiun atau badan lain seperti Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), PT Taspen, PT ASABRI.
d. Badan yang membayar honorarium atau pembayaran lain kepada jasa tenaga ahli, orang pribadi subjek pajak luar negeri, dan peserta pendidikan, pelatihan dan magang.
e. Orang Pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.
f. Penyelenggara kegiatan.

Subjek Pajak Penghasilan

Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan terhadap orang pribadi dan badan, berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun pajak.

Subjek Pajak Penghasilan
Subjek Pajak meliputi :
• orang pribadi;
• warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak;
• badan; dan
• bentuk usaha tetap (BUT).

Subjek Pajak dibedakan menjadi Subjek Pajak Dalam Negeri dan Subjek Pajak Luar Negeri.

Subjek Pajak Dalam Negeri adalah:
- Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia atau yang berada di Indonesia lebih dari 183 (seratus delapan puluh tiga) hari dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan, atau yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia.

Kamis, 28 April 2011

RELEVAN COST

RELEVAN COST


A. PENGERTIAN RELEVAN COST
Relevan cost atau biasa disebut juga biaya sesungguhnya adalah semua biaya-biaya yang sesungguhnya dikeluarkan untuk menghasilkan sebuah produk. Yang termasuk ke dalam relevan cost yaitu biaya produksi (biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik) dan biaya non-produksi (biaya pemasaran atau penjualan dan biaya administrasi).

B. BIAYA PRODUKSI
Kebanyakan perusahaan manufaktur membagi biaya produksi ke dalam tiga kategori besar: bahan langsung (direct material), tenaga kerja langsung (direct labour), dan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead). Penjelasan mengenai ketiga biaya tersebut adalah sebagai berikut:

FACTORY OVERHEAD COST

FACTORY OVERHEAD COST
A. PENGERTIAN FACTORY OVERHEAD

FOH pada umumnya didefinisikan sebagai bahan tidak langsung (indirect material), pekerja tidak langsung (indirect labor) dan beban pabrik lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasi atau di bebankan langsung ke specific jobs, products atau final cost objectives.

Dalam pembebanan FOH ada 2 karakteristik yang harus dipertimbangkan, yaitu menyangkut hubungan khusus atara FOH dengan :
1. Produk Itu Sendiri
Berbeda dengan Direct Material dan Direct Labor, FOH merupakan bagian yang tidak berwujud dari barang jadi. Tidak ada surat permintaan bahan ataupun kartu jam kerja yang digunakan untuk menyatakan jumlah overhead, seperti Factory Supplies atau Indirect Labor yang diperhitungkan untuk jobs atau product. Namun walaupun demikian FOH merupakan bagian product’s manufacturing cost seperti halnya dengan Direct Material dan Direct Labor.

2. Jumlah Volume Produksi
Ciri ini menyangkut perubahan biaya karena banyak pos atau unsur overhead terpengaruh oleh perubahan volume produksi, sehingga overhead bisa bersifat fixed, variable atau semivariable.


B. PENGGUNAAN PREDETERMINED FOH RATE

Berbagai macam overhead costs harus dibebankan kepada semua pekerjaan yang telah dilakukan selama suatu periode. Namun masalahnya adalah bagaimana cara pembebanan biaya tersebut. Masalah ini timbul karena FOH aktual tidak dapat dibebankan sekaligus apabila volume pekerjaan yang dilakukan tidak sama setiap periodenya dan biaya overhead kurang dapat dikendalikan.
Selain itu merupakan suatu hal yang mustahil untuk menelusuri setiap jenis overhead pabrik (FOH) ke jobs atau product tertentu.
Oleh karena itu digunakanlah suatu cara yang memberikan satu-satunya pilihan terbaik untuk menghitung biaya overhead dengan tepat, guna memenuhi kebutuhan manajemen dan mengidentifikasi ketidak efisienan yaitu predetermined FOH yaitu tarif overhead cost yang ditetapkan terlebih dahulu. Namun penetapan ini harus dilakukan berdasarkan pertimbangan dan pengamatan yang cermat.

Manfaat penggunaan predetermined FOH rate :

1.FOH yang dibebankan kepada produk lebih teliti, adil dan cepat dalam rangka menghitung harga pokok produk
2.Sebagai alat perencanaan terhadap FOH, khususnya apabila tarif FOH dipisah ke dalam tarif tetap dan variabel
3.Sebagai alat pengambilan keputusan yang berkaitan dengan informasi biaya relevan
4.Sebagai alat pengendalian FOH cost

Untuk perhitungan tarif FOH harus dipisah antara FOH variabel dan FOH tetap pada FOH semi variabel.
Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat-sifat perubahannya tidak sebanding. Semakin tinggi volume kegiatan semakin besar jumlah total biaya, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah pula jumlah total biaya, tetapi perubahannya tidak sebanding (not proportional).
Biaya semi variabel per satuan berubah terbalik dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan tetapi sifatnya tidak sebanding. Sampai dengan tingkat kegiatan tertentu, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan.
Contoh biaya semi variabel misalnya : biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap, biaya kendaraan, biaya listrik, biaya telpon. Untuk tujuan perencanaan, pembuatan keputusan, dan pengendalian biaya maka biaya semi variabel harus dipisahkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel. Pendekatan dan tehnik yang dapat digunakan untuk memisahkan biaya semi variabel
ke dalam biaya tetap dan biaya variabel dibahas berikut ini.

Untuk memisahkan biaya semi variabel ke dalam biaya tetap dan biaya varibel dapat digunakan beberapa pendekatan pemisahan yang meliputi :

(1) Pendekatan lntuisi
(2) Pendekatan Engineering
(3) Pendekatan Perilaku biaya sesungguhnya masa lalu.

Tehnik Pemisahan Semi Variabel
Atas dasar pendekatan perilaku biaya sesungguhnya masa lalu, biaya semi variabel dapat dipisahkan dengan menggunakan beberapa tehnik yaitu :
a.Titik tertinggi dan titik terendah
b.Grafik statistical
c.Garis regresi sederhana
d.Regresi berganda
Berikut ini akan dibahas pernisahan biaya variabel dan biaya tetap dengan menggunakan pendekatan perilaku biaya sesungguhnya masa lalu.

a. Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah
Metode Titik Tertinggi dan Titik Terendah (high and low point method) memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dalam periode tertentu dengan mendasarkan kapasitas dan biaya pada titik tertinggi dengan titik terendah.
Perbedaan antara kedua titik tersebut disebabkan karena adanya perubahan kapasitas dan besarnya tarif biaya variabel satuan, sehingga persamaan Y = a + b x dapat ditentukan.
Langkah-langkah memisahkan biaya variabel dan biaya tetap dengan metode titik tertinggi dan terendah adalah :
1. Menentukan biaya variabel satuan atau b
Biaya pada titik tertinggi Yt = a + bxt
Biaya pada titik terendah Yr = a + bxr
Perbedaan Yt – Yr = bxt – bxr
Jadi :
b (xt – xr) = Yt - Yr
dimana :
Yt = jumlah biaya pada titik tertinggi
Yr = jumlah biaya pada titik terendah
a = jumlah total biaya tetap
xt = kapasitas tertinggi
xr = kapasitas terendah

2. Menentukan Besamya Total Biaya Tetap atau a
Total biaya tetap a dapat dihitung dari biaya pada titik tertinggi atau biaya pada
titik terendah, dengan rumus :
Pada titik tertinggi adalah :
a = Yt – bxt
Sedangkan pada titik terendah adalah :
a = Yr – bxr
3. Menentukan besamya Anggaran Fleksibel
Setelah b dan a dapat ditentukan, maka besamya persamaan atau rumus biaya dengan anggaran fleksibel adalah :
Y=a+bx

C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OVERHEAD RATE

Jenis tarif overhead yang digunakan berbeda tidak hanya diantara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya, akan tetapi juga diantara departments, cost center, atau cost pool dalam satu perusahaan. Agar tarif FOH dapat dipakai sebagai dasar pembebanan biaya yang adil dan teliti, dalam menentukan tarif harus dipertimbangkan faktor-faktor sbb :
1.Dasar yang Digunakan (Base to be used)
2.Pemilihan Tingkat Kegiatan (Activity Level Selection)

1. Base to be used

Pemilihan dasar (bases) yang paling tepat untuk menetukan overhead merupakan suatu hal yang sangat penting karena sistem biaya harus menyediakan data biaya yang cukup tepat dan karena manajemen harus mendapat data yang berarti dan bernilai.
Biasanya dasar yang dipilih harus berkaitan erat dengan fungsi overhead yang diterapkan tersebut, misalnya :

Apabila unsur FOH itu sebagian besar berorientasi pada pekerja , seperti supervisory dan indirect labor, maka dasar yang paling tepat adalah Direct Labor Cost atau Direct Labor Hours
Apabila unsur FOH berorientasi pada penanaman modal, yang berkaitan dengan pemilikan dan operasi mesin, maka dasar yang paling tepat adalah Machinery Hours.
Apabila overhead terutama berorientasi pada bahan seperti biaya yang berhubungan dengan pembelian dan penanganan bahan, maka Direct Material Cost patut dipertimbangkan sebagai dasarnya.

Pemilihan suatu dasar penerapan adalah untuk memperkecil biaya dan pekerjaan administrasi. Apabila terdapat dua dasar atau lebih memberikan pembebanan biaya overhead yang hampir sama pada unit-unit produksi tertentu, maka sebaiknya digunakan dasar yang paling sederhana.
Biasanya dasar yang paling mudah dan murah untuk diterapkan adalah Direct Material Cost dan Direct Labor Cost.

a. Physical Output
FOH perunit = Estimated FOH
Estimated Unit of Production
Contoh soal:
Jika estimasi biaya overhead pabrik tahun 2008 adalah sebesar $ 300.000, dan perusahaan bermaksud memproduksi 250.000 unit selama periode 2008, maka hitung tariff FOH untuk tahun 2008!

Jawab: FOH per unit = $ 300.000
__________ = $ 1.20
250.000 unit
Pada bulan Januari 2008 diterima pesanan 1.000 unit, hitung FOH yang dibebankan!
Jadi FOH yang dibebankan:
1.000 x $ 1,2 = $ 1.200

b. Direct Material Cost Base

Estimated FOH x 100% = % of DMC
Estimated Material cost

Jika estimasi overhead pabrik untuk periode yang akan datang sebesar $ 300.000 dan estimasi bahan baku $ 250.000, maka tariff FOH:

Estimated FOH x 100% = % of DMC
Estimated Material cost

$ 300.000
________ x 100% = 120%
$ 250.000


Misalkan pada bulan januari diterima pesanan yang menggunakan bahan baku langsung sebanyak $ 5.000 maka
FOH yang dibebankan = $ 5.000 x 120%= $ 6.000

c. Direct Labor cost base
Estimated FOH x 100 % = % of DLC
Estimated DLC

Jika estimasi overhead pabrik untuk periode yang akan datang sebesar $ 300.000 dan estimasi biaya tenaga kerja langsung $ 500.000,
maka tarif
FOH: Estimated FOH x 100 % = % of DLC
Estimated DLC

$ 300.000
________ x 100% = 60%
$ 500.000

Misalkan pada bulan januari diterima pesanan yang menggunakan biaya tenaga kerja langsung sebanyak $ 12.000 maka
FOH yang dibebankan = $ 12.000 x 60%= $ 7.200


d. Direct Labor Hour base
Estimated FOH = Rate per DLH
Estimated DLH
Jika estimasi overhead pabrik untuk periode yang akan datang sebesar $ 300.000 dan estimasi jam tenaga kerja langsung, 60.000 jam
maka tarif FOH: Estimated FOH
Estimated DLH
$ 300.000
________ =$ 5
60.000

Misalkan pada bulan januari diterima pesanan yang menggunakan jam tenaga kerja langsung sebanyak 800 jam, maka :
FOH yang dibebankan: 800 x $ 5 = $ 4.000


e. Machine Hour base
Estimated FOH = Rate per Machine hour
Estimated MH

Jika estimasi overhead pabrik untuk periode yang akan datang sebesar $ 300.000 dan estimasi jam mesin, 20.000 jam
maka tarif FOH: Estimated FOH
Estimated MH

$ 300.000
________ =$ 15
20.000

Misalkan pada bulan januari diterima pesanan yang menggunakan jam mesin sebanyak 120 jam, maka :
FOH yang dibebankan: 120 x $ 15 = $ 1.800

2. Activity Level selection
Dalam perhitungan FOH rate sebagian besar tergantung pada tingkat kegiatan yang dipilih. Dimana semakin besar tingkat kegiatan yang diasumsikan, semakin kecil bagian tetap dalam dalam FOH rate, karena Fixed FOH tersebut akan dibagikan kepada jumlah jam kerja langsung dan dasar penerapan lainnya yang lebih banyak. Sedangkan bagian variabel cenderung konstan pada berbagai tingkat kegiatan.

Theoritical Capacity ( full capacity)
Kapasitas teoritis atau kapasitas ideal adalah kapasitas produksi suatu departemen atau pabrik pada kecepatan penuh tanpa berhenti atau istirahat. Pada kapasitas ini tidak memikirkan adanya hambatan dari luar dan dalam perusahaan yang mengganggu operasional.

Practical Capacity
Kapasitas praktis adalah ditentukan dari kapasitas teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan atau pemberhentian kegiatan yang tidak dapat dihindari. Misalnya kerusakan mesin, jadi sudah memikirkan adanya hambatan dari dalam perusahaan tapi tidak memikirkan adanya hambatan dari luar perusahaan ( faktor internal)

Normal Capacity
Kapasitas normal adalah kapasitas teoritis dikurangi dengan hambatan-hambatan atau pemberhentian kegiatan baik internal maupun eksternal

Expected actual Capacity
Kapasitas sesungguhnya yang diharapkan; yaitu dengan cara penentuannya didasarkan kepada taksiran jumlah produksi sesungguhnya yang diharapkan terjadi untuk periode yang akan datang.

D. APPLIED FACTORY OVERHEAD

Pada akhir periode, applied FOH dan actual FOH dianalisis. Perbandingan antara keduanya akan menimbulkan variance. Apabila Applied FOH lebih besar dari actual FOH terdapat variance favorable (over-applied FOH) atau sebaliknya
Contoh :
Estimated FOH $ 300.000
Estimated MH 20.000 MH
Actual MH 18.900 MH
Actual FOH $ 292.000


FOH Rate = $ 300.000 = $ 15 per MH
20.000
Applied FOH = $ 15 x 18.900 MH = $ 283.500
Variance FOH = $ 292.000 – 283.500 = $ 8.500 ( Under applied FOH)

Perlakuan Variance FOH :
1.Dibebankan kepada FG, WIP atau COGS
2.Dibebankan kepada Income statement


E. FOH DEPARTMENTALIZATION

Adalah pembagian pabrik ke dalam bagian-bagian yang disebut departemen atau cost center ke dalam mana FOH akan dibebankan
Untuk tujuan pembebanan FOH kepada produk, tarif FOH akan dihitung untuk setiap departemen produksi, sehingga produk atau pesanan akan dibebani dengan FOH sesuai dengan departemen produksi yang dilaluinya, dan selisih FOH akan dianalisis untuk setiap departemen produksi.

Langkah-langkah penentuan dan penggunaan departemenisasi tarif FOH :
1.Penentuan besarnya tarif FOH untuk setiap departemen produksi
a.Menyusun budget setiap elemen FOH yang dikelompokkan ke dalam biaya tetap dan biaya variabel
b.Mengadakan factory survey pada awal periode yang akan digunakan untuk distribusi dan alokasi FOH
c.Distribusi setiap elemen FOH yang dibudgetkan kepada dep produksi dan dep pembantu/jasa
d.Alokasi FOH yang dibudgetkan dari dep pembantu tertentu ke dep produksi dan dep pembantu lainnya
e.Perhitungan tarif FOH untuk setiap dep produksi
2.Pembebanan FOH pada produk atau pesanan pada setiap departemen produksi
3.Pengumpulan Actual FOH
4.Perhitungan, analisis dan perlakuan variance FOH untuk setiap departemen produksi

Oleh karena tarif FOH dihitung dan dibebankan kepada produk melalui departemen produksi, maka FOH departemen pembantu harus dialokasikan pada departemen produksi maupun melalui departemen pembantu lainnya lebih dahulu.

Metode alokasi FOH departemen pembantu ke departemen produksi :
1.Direct allocation method, pembebanan FOH langsung kedept produksi dan mengabaikan pelayanan yang diberikan oleh dept pembantu yang satu kepada dept pembantu yang lain
2.Indirect allocation method, memperhitungkan FOH dept pembantu yang diberikan kepada dept pembantu lainnya, sebelum dialokasikan kedept produksi.
Step allocation method, non reciprocal, perhitungan FOH departemen pembantu yang diberikan kepada departemen pembantu lainnya alokasi secara teratur, dimulai dengan FOH departemen pembantu yang biayanya terbesar dialokasikan terlebih dahulu.

Algebric allocation method (reciprocal); dengan bantuan rumus matematika maka FOH departemen pembantu dialokasikan secara timbal balik kedepartemen pembantu lainnya dan ke departemen pabrik.

Contoh :
1.PT Anda memiliki dua departemen produksi A dan B serta dua departemen jasa X dan Y. Departemen jasa X dialokasikan berdasarkan luas lantai M2, sedangkan departemen Y berdasarkan estimasi jam buruh. Untuk menghitung tarif FOH A dan B berdasarkan Jam Kerja Langsung (JKL).









FOH
JKL
Estimasi Jam Buruh
Luas lantai
A
36.500.000
1.500
2.800
1.000
B
44.600.000
750
1.200
3.000
X
10.000.000
-
500
500
Y
7.500.000
-
500
500


Diminta: Hitung tariff FOH departemen A dan B dengan metode langsung, bertahap dan aljabar.

Jawab: Metode Langsung
Keterangan
Departemen X
Departemen Y
Departemen A
Departemen B
Total FOH
Rp 10.000.000
7.500.000
Rp 36.500.000
44.600.000
Alokasi FOH X
( 10.000.000)
-
2.500.000
7.500.000
Alokasi FOH Y
-
(7.500.000)
5.250.000
2.250.000
Total FOH
0
0
Rp 44.250.000
54.350.000

Perhitungan:
Alokasi FOH Departemen X = Total biaya FOH Rp 10.000.000
------------------------ = ----------------------
Luas lantai A dan B 4.000
Tarif FOH departemen X = Rp 2.500 / meter
Alokasi untuk departemen A = Rp 2.500 x 1.000 meter = Rp 2.500.000,-
Alokasi untuk departemen B = Rp 2.500 x 3000 meter = Rp 7.500.000,-

Alokasi FOH Departemen Y, dengan cara hitung tarif FOH departemen Y per estimasi jam buruh terlebih dahulu.
Tarif FOH departemen Y = Total biaya FOH
----------------------
Total estimasi jam buruh
= Rp 7.500.000
-------------------
4.000 jam
= Rp 1.875 / jam buruh
Jadi alokasi FOH departemen Y ke:
Departemen A = Rp 1.875 x 2.800 jam = Rp 5.250.000,-
Departemen B = Rp 1.875 x 1.200 jam = Rp 2.250.000,-

Jawaban untuk metode step method ( Metode bertahap)
Alokasi biaya departemen jasa ke departemen produksi dengan cara alokasi FOH departemen jasa yang biaya FOH nya lebih besar dialokasikan terlebih dahulu ke departemen jasa lainnya baru dialokasikan ke departemen produksi A dan B.


Keterangan
Departemen X
Departemen Y
Departemen A
Departemen B
Total FOH
Rp 10.000.000
Rp 7.500.000
Rp 36.500.000
44.500.000
Alokasi FOH X
( 10.000.000)
1.111.000
2.222.000
6.667.000
Sub total FOH
0
8.611.000
38.722.000
51.267.000.
Alokasi FOH Y

( 8.611.000)
6.028.000
2.583.000
Total FOH
0
0
44.750.000
53.850.000

Perhitungan:
Alokasi FOH Departemen X ke departemen Y, A dan B.
Pertama-tama hitung tariff FOH.


Tarif FOH dept X = Total FOH
----------------
Luas lantai Y, A dan B
= Rp 10.000.000
----------------------
500 + 1.000 + 3.000
= Rp 2.222 / m
Jadi alokasi FOH dept X ke:
Departemen Y = Rp 2.222 x 500 = Rp 1.111.000,-
Departemen A = Rp 2.222 x 1.000 = Rp 2.222.000
Departemen B = Rp 2.222 x 3.000 = Rp 6.667.000

Alokasi FOH departemen Y ke departemen A dan B saja.
Hitung tariff FOH departemen Y: Total FOH
------------------
Estimasi jam buruh
Alokasi FOH Y ke A dan B:
Tarif FOH departemen Y: Rp 8.611.000 = Rp 2.152,70 / jam
4000 jam
Jadi, alokasi FOH dept Y ke :
- Dept A : Rp. 2.152,70 x 2.800 jam = Rp. 6.028.000
- Dept B : Rp. 2.152,70 x 1.200 jam = Rp. 2.583.000

Total FOH dept A -> 44.750.000 = Rp. 29.830 / jam
1.500
B -> 53.850.000 = Rp. 71.800 / jam
750

Metode Aljabar
Keterangan tambahan:
Jasa yang diberikan oleh:
Departement Jasa Deprt X Deprt Y
Deprt X - 20%
Dpert Y 10 % -
Departemen Produksi
Deprt A 40% 60%
Deprt B 50% 20%

Rumus Aljabar:
X = 10.000.000 + 0,2 Y
Y = 7.500.000 + 0,1 X
Y = 7.500.000 + 0,1 ( 10.000.000 + 0,2 Y)
Y = 7.500.000 + 1.000.000 + 0,02 Y
Y – 0,02 Y = 8.500.000
0,98 Y = 8.500.000
Y = 8.500.000/0,98
Y = Rp 8.673.000

X= 10.000.000 + 0,2 Y
X= 10.000.000 + 0,2 ( 8.673.000)
X= Rp 11.735.000,-


Alokasi FOH Departemen X ke:

Deprt Y = 0,1 x 11.734.700 = Rp 1.173.500
Deprt A = 0,4 x 11.734.700 = Rp 4.693.900
Deprt B = 0,5 x 11.734.700 = Rp 5.867.300

Alokasi FOH Deprt Y ke:
Deprt X = 0,2 x 8.673.500 = Rp 1.734.700
Deprt A = 0,6 x 8.673.500 = Rp 5.204.100
Deprt B = 0,2 x 8.673.500= Rp 1.734.700

Hitung total FOH A dan B,
Total FOH Departemen A: Rp 36.500.000
Dari alokasi FOH Deprt X = Rp 4.693.900
Dari alokasi FOH Deprt Y = Rp 5.204.100 +
Total FOH Deprt A = Rp 45.898.000
Tarif FOH Deprt A : Rp 45.898.000 = Rp 30.600 / jam
1.500 jam

Total FOH Departemen B : Rp 44.600.000
Dari alokasi FOH Deprt X = Rp 5.867.300
Dari alokasi FOH Deprt Y = Rp 1.734.700 +
Total FOH Deprt B = Rp 52.202.000
Tarif FOH deprt B = Rp 52.202.000 = Rp 69.600 / jam
750

Berikut ini Soal Latihan Mandiri, dikumpulkan.



2.Berikut ini budget FOH PT Kencana untuk tahun 2003

Elemen biaya
Departemen Produksi
Departemen Jasa

I
II
X
Y
Budget FOH Tetap
70.000
80.000
13.000
37.000
Budget FOH Var
69.000
93.000
87.000
51.000
Total
139.000
173.000
100.000
88.000



Penelitian pabrik pada awal tahun 2003
Dept
Jumlah karyawan
Jam tena-
ga listrik
Jam kerja langsung
Prod I
Prod II
Jasa X
Jasa Y
45
45
20
10
5.000
3.000
2.000
2.500
20.000
30.000
Jumlah
120
12.500
50.000

FOH departemen jasa X dialokasikan berdasarkan jumlah karyawan, sedangkan FOH departemen jasa Y berdasarkan jam tenaga listrik









Persentase alokasi biaya berdasarkan persamaan matrik
Departemen penerima
Alokasi jasa dari departemen

X
Y
I
II
X
Y
0,45
0,45
-
0,10
0,50
0,30
0,20
-

Diminta :
1.Alokasikanlah FOH dept pembantu ke dept produksi dengan tiga metode
2.Tentukanlah tarif FOH dept I dan II berdasarkan jam kerja lansung

Untuk menjawab soal diatas harus diperhatikan perhitungan berikut ini:
Metode I yaitu Direct Method yaitu metode langsung dimana alokasi biaya overhead pabrik dari departemen pembantu dibebankan langsung kepada FOH departemen pabrik tanpa pengalokasian ke departemen pembantu lainnya. Jadi dimulai dengan menghitung tarif FOH masing-masing departemen pembantu yaitu total biaya FOH departemen pembantu masing-masing dibagi dengan dasar pembebanannya masing-masing.
Setelah tarif FOH departemen pembantu diperoleh selanjutnya tarif tersebut dikalikan dengan masing-masing dasar pembebanan untuk masing-masing departemen pabrik.
Metode II; yaitu Step Method atau metode bertahap; cara alokasikannya pertama hitung tarif FOH departemen pembantu masing-masing dengan cara total biaya FOH departemen pembantu dibagi dengan jumlah dasar pembebanan (pabrik dan departemen pembantu lainnya), dimulai alokasinya dengan biaya yang terbesar dari FOH departemen pembatu kepada departemen pembantu lainnya dan departemen pabrik.
Untuk metode aljabar dengan bantuan rumus matematika.
Pembahasan soal selanjutnya akan dibahas dikelas!